“Maya” itukah namamu?
Kepada malam.
Kepada gelap.
Kepada samar.
Kepada wajah-wajah.
Yang timbul dan tenggelam.
Yang muncul dan yang hilang.
Melihat dalam sunyi dan menyapa dalam sepi.
Meski tiada kata terucap dan kalimat yang menyapa.
Ada kalian adalah inspirasi yang menggugah jiwa.
Untuk terus menjelma dari tiada kepada ada.
Untuk terus berlatih bagaimana bertutur yang bijaksana.
Bagaimana menyentuh berbagi dan bersinergi.
Dalam satu tubuh bangunan kebenaran bersama.
Yang lenteranya ayat-ayat Tuhan dan kata-kata kudus junjungan. Kalian hadir disini dalam hatiku.
Menumbuhkan jejak membangun prasasti.
Meski tak begitu benar aku kenal,
Dengan nama yang bisa saja kalian taruh dengan rekayasa dalam dunia kita yang fatamorgana.
Kalian hadir.
Kalian tiba.
Kalian ada.
Sungguh-sungguh ada.
Dan aku bahagia untuk setiap kedatangan.
Aku ucapkan terima kasih,
Untuk setiap jejak yang ditinggalkan.
Ada do’a-mendoakan.
Dan do’aku untuk kalian adalah setiap huruf yang kalian tulis. Setiap do’a tulus rahasia yang kalian eja.
Aku mohonkan surga dan ridho-Nya, untuk kalian.
“prolog untuk semua temanku yang nyata dan fatamorgana”
Posted on September 19, 2010, in Puisi and tagged Maya. Bookmark the permalink. Tinggalkan komentar.
Tinggalkan komentar
Comments 0