Struktur Masyarakat Banten


Struktur Masyarakat Banten (Organisasi Sosial – Ethnografi)

Struktur Masyarakat Banten dari beberapa catatan orang asing yang mengunjungi Banten pada masa kesultanan menggambarkan struktur masyarakat Banten digolongkan pada empat golongan yaitu:

  1. Golongan raja dan keluarga, menduduki status sosial yang paling tinggi, hal ini disebabkan karena fungsi dan jabatannya merupakan pemegang kekuasaan politik dan ekonomi.
  2. Golongan elit, yaitu kelompok yang memiliki status sosial tinggi karena jabatannya seperti bangsawan Mangkubumi, Menteri, Laksamana, Senopati, Ulama, Tumenggung dan Syah Bandar.
  3. Golongan bukan elit, seperti para pedagang, nelayan, tentara, petani, seniman, dan pejabat rendahan.
  4. Golongan budak yaitu yang tidak mampu membayar utang.

Selain masalah stratifikasi sosial dalam masyarakat, menurut Hasan Muarif Ambari (1998) di Banten dapat dilihat pula pengelompokan pemukiman menjadi empat kelompok yaitu:

  1. Pengelompokan atas dasar ras dan suku yang terdiri dari Kebalen (pemukiman orang Bali), Karoya (pemukiman orang Koga dari India), dan Karangantu (pemukiman orang asing lainnya).
  2. Pengelompokan atas dasar keagamaan yang terdiri dari Kapakihan (pemukiman kaum ulama), dan Kasunyatan (pemukiman orang suci).
  3. Pengelompokan atas dasar sosial ekonomi yaitu Pamarican (tempat penyimpanan lada), Pabean (tempat menarik pajak), Pajaringan (tempat pemukinan nelayan), Pasulaman (tempat pengrajin sulam), Kagongan (tempat membuat gong), Pamaranggen (tempat membuat keris), Pawilahan (tempat kerajinan bambu), Pakawatan (tempat membuat jala), Pratok (tempat pembuat obat), Kepandean (tempat pembuatan alat-alat senjata).
  4. Pengelompokan atas dasar status dalam pemerintahan dan masyarakat yang terdiri dari Kawangsan (tempat pemukiman Pangeran Wangsa), Kaloran (tempat pemukiman Pangeran Lor), Kawiragunan (tempat pemukiman Pangeran Wiraguna), Kapurban (pemukiman Pangeran Purba), Kabantenan (pemukiman pejabat pemerintah), Kamandalikan (pemukiman Pangeran Mandalika), Keraton (pemukiman sultan dan keluarganya) dan Kesatrian (pemukiman tentara).agh

About Tirtayasa

The short command save my keystrokes but don't my brain.

Posted on Desember 3, 2010, in Gado-Gado and tagged , . Bookmark the permalink. Tinggalkan komentar.

Tinggalkan komentar

rommypujianto

photographs of thousand words

wulanpurnamawita26

Just another WordPress.com site

WordPress.com

WordPress.com is the best place for your personal blog or business site.

Catatan Tirtayasa

the short command save my keystrokes but don't save my brain