Monthly Archives: Juni 2012

Berhenti Sejenak


Dalam keadaan luka dan kepedihan yang sangat mendalam, manusia dipaksa untuk berhenti, untuk berubah, dan beralih ke arah yang baru, untuk memusatkan perhatian pada apa-apa yang tersembunyi dalam kepedihan itu.
Guna proses berhenti itu:
1. Muhasabah, membahagiakan diri sendiri.
2. Tidak berusaha menyusahkan oranglain.

Maulana Rumi berkata:
“Rasa sakitlah yang membimbing kita. Seseorang tidak akan berusaha mencapai tujuan jika hal itu tidak mengandung rasa sakit, godaan dan hasrat cinta.”

Kesempatan


“Ketika manusia diberi sesuatu yang bernilai besar bagi masa depannya, ia (terkadang) tidak mempergunakannya dengan cukup baik.”

Cahaya atau Bayang-bayang


Seorang pejalan pemula, akan sangat mudah tertarik dengan pancaran cahaya yang dijumpainya. Permainan logika (akal) nya begitu mudah membutakan mata nya yang lain. Ia masih terus lalai, karena ego dan nafsu nya belum sungguh-sungguh ia perangi. Read the rest of this entry

Nasib dan Asumsi


“Apa artinya nasib, Mullah?”
“Asumsi-asumsi”
“Bagaimana?”

Read the rest of this entry

Anugerah


“Engkau memiliki banyak anugerah yang sebenarnya merupakan titipan semata; ketika hal ini engkau pahami, niscaya engkau dapat memberikan anugerah tersebut kepada pemilik yang berhak.”

Batas


“Kau harus tetap berada dalam keterbatasan yang ditentukan bagi manusia. Sederhanalah mengikuti keterbatasanmu, sebab kau sangat kewalahan jika memaksakannya.”

rommypujianto

photographs of thousand words

wulanpurnamawita26

Just another WordPress.com site

WordPress.com

WordPress.com is the best place for your personal blog or business site.

Catatan Tirtayasa

the short command save my keystrokes but don't save my brain