TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DALAM DUNIA PENDIDIKAN


TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DALAM DUNIA PENDIDIKAN

A. Konsep Dasar Teknologi Informasi

Secara sederhana teknologi informasi dapat dikatakan sebagai ilmu yang diperlukan untuk mengelola informasi agar informasi tersebut dapat dicari dengan mudah dan akurat. Isi dari ilmu tersebut dapat berupa teknik-teknik dan prosedur untuk menyimpan informasi secara efisien dan efektif. Informasi dapat dikatakan sebagai data yang telah di olah. Informasi tersebut dapat disimpan dalam bentuk tulisan, suara, gambar, gambar mati ataupun gambar hidup. Sehingga informasi akhirnya dapat berupa ilmu dan pengetahuan itu sendiri. Bila informasi tersebut volumenya kecil, tentunya tidak perlu teknik-teknik atau prosedur yang rumit untuk menyimpannya. Namun bila informasi tersebut dalam volume yang besar, diperlukan teknik dan prosedur tertentu untuk menyimpannya agar mudah mencari informasi yang tersimpan. Komputer mempunyai kapasitas untuk informasi dalam volume besar. Pada mulanya komputer hanya mampu menyimpan teks dan grafik sederhana saja. Namun dewasa ni komputer telah mampu menyimpan informasi dalam berbagai bentuk, misalnya dalam bentuk audio, visual, dan audio visual.

Teknologi Informasi (Information Technologi) yang mulai populer di akhir tahun 70-an, dihantarkan untuk menjawab tantangan. pada masa sebelumnya, istilah tekonolgi komputer atau pengolahan data electronis atau EDP (Electronic Data Processing). Menurut kamus Oxford (1995), teknologi informasi adalah studi atau penggunaan peralatan elektronika, terutama komputer untuk menyimpan, menganalisa, dan mendistribusikan informasi apa saja, termasuk kata, bilangan, dan gambar. Menurut Alter (1992), teknologi informasi mencakup perangkat keras dan perangkat lunak untuk melaksanakan satu atau sejumlah tugas pemrosesan data seperti menangkap mentransmisikan, menyimpan, mengambil, memanipulasi, atau menampilkan data.

Sedangkan menurut Martin (1999), tekologi informasi tidak hanya terbatas pada teknologi komputer yang digunakan untuk memproses dan menyimpan informasi, melainkan mencakup juga teknologi komunikasi untuk mengirimkan informasi. Secara lebih umum Lucas (2000) menyatakan bahwa teknologi informasi adalah segala bentuk teknologi yang diterapkan untuk memproses dan mengirimkan informasi dalam bentuk elektronis, seperti mikrokomputer, komputer mainframe, pembaca barcode, software pemproses transaksi perangkat lunak untuk lembar kerja, peralatan komunikasi dan jaringan.

Everett M Rogers dalam bukunya Communication Technology (1986), mengemukakan teknologi informasi merupakan perangkat keras bersifat organisatoris dan meneruskan nilai-nilai sosial dengan siapa individu atau khalayak mengumpulkan, memproses dan saling mempertukarkan informasi dengan individu atau khalayak lain. Haag dan Keen (1996) dalam Abdul Kadir dan Terra Ch Triwahyuni (2003:2) bahwa mengemukakan teknologi informasi adalah seperangkat alat yang membantu anda bekerja dengan informasi dan melakukan tugas-tugas yang berhubungan dengan pemrosesan informasi. William dan Sawyer (2003) yang dikutif Abdul Kadir dan Terra Ch Triwahyuni (2003:2) dalam bukunya pengenalan teknologi informasi mengemukakan teknologi informasi adalah teknologi yang menggabungkan komputasi (komputer) dengan jalur komunikasi berkecepatan tinggi yang membawa data, suara, dan video. Dari definisi diatas tergambar bahwa teknologi informasi baik secara implisit maupun eksplisit tidak sekedar berupa teknologi komputer, tetapi juga teknologi telekomunikasi. Dengan kata lain yang di sebut teknologi informasi adalah gabungan antara teknologi komputer dan teknologi telekomunikasi.

Penjelasan atas dua teknologi yang mendasari tekologi informasi adalah sebagai berikut. Pertama teknologi komputer adalah teknologi yang berhubungan dengan komputer, termasuk peralatan-peralatan yang berhubungan denagn komputer seperti printer, pembaca sidik jari, dan bahkan CD-ROM. Komputer adalah mesin serba guna yang dapat di kontrol oleh program, digunakan untuk mengolah data menjadi informasi. Program adalah deretan instruksi yang digunakan untuk mengendalikan komputer sehingga dapat melakukan tindakan sesuai dengan yang dikehendaki pembuatnya. Data adalah bahan mentah bagi komputer yang dapat berupa angka maupun gambar, sedangkan informasi adalah bentuk data yang telah diolah sehingga dapat menjadi bahan yang berguna untuk pengambilan keputusan.

Kedua teknologi telekomunikasi adalah teknologi yang berhubungan dengan komunikasi jarak jauh. Termasuk pada kategori teknologi ini adalah telepon, radio, dan televisi. Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa teknologi informasi tidak harus secara spesifik berupa komputer yang terhubung ke komputer lain melalui alat telekomunikasi, tetapi juga dapat juga berupa peranti peralatan elektronik lain yang berhubungan dengan penyajian informasi (misalnya televisi). Hal yang terpenting adalah bahwa teknologi informasi itu melibatkan komputer dan telekomunikasi.

B. Teknologi Informasi dalam Inovasi Pendidikan

Dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2003, ternyata telah disadari penerimaan pengakuan bahwa sudah bukan masanya mengandalkan pendekatan konvensional saja dalam menyelenggarakan sistem pendidikan nasional. Bukan hanya di ruang tertutup dengan buku dan pendidik yang setiap saat ditemui, diminta tolong menunjukkan sumber informasi peserta didik dapat memenuhi hasratnya untuk menjadi lebih pintar, lebih cerdas, lebih baik dan lebih sejahtera dalam hidupnya. Bagaimanapun juga transformasi pesan pembelajaran dengan mendayagunakan kemajuan teknologi pendidikan kiranya akan lebih  memotivasi peserta didik.

Revolusi teknologi informasi telah mengubah cara kerja manusia mulai dari cara berkomunikasi, cara memproduksi, cara mengkoordinasi, cara berpikir, hingga cara belajar dan mengajar. Bahkan kemajuan teknologi informasi telah mengaburkan batas-batas organisasi, pasar dan masyarakat, mempersingkat batasan ruang dan waktu serta menyederhanakan kompleksitas.

Peranan teknologi informasi pada aktivitas manusia saat ini memang begitu besar. Teknologi informasi telah menjadi fasilitator utama bagi berbagai kegiatan tak terkecuali pada bidang pendidikan, diantaranya dalam bentuk. teknologi komputasi multimedia yang merupakan suatu era baru dalam dunia informasi modern yang telah berkembang pesat beberapa tahun terakhir.

C.  Pengelompokkan Teknologi Informasi

Teknologi informasi dikelompokkan menjadi enam teknologi, yakni 1) Teknologi komunikasi; 2) Teknologi masukan; adalah teknologi yang berhubungan dengan peralatan untuk memasukkan data ke dalam sistem komputer, peranti masukan yang lazim dijumpai dalam sistem komputer berupa keyboard dan mouse; 3) Teknologi keluaran; adalah teknologi yang berhubungan dengan segala peranti yang berfungsi untuk menyajikan informasi hasil pengolahan sistem, lazim di jumpai pada komputer berupa monitor dan printer merupakan peranti yang biasa digunakan sebagai peranti keluaran; 4) Teknologi perangkat lunak; dikenal juga dengan sebutan program adalah deretan instruksi yang digunakan untuk mengendalikan komputer sehingga komputer dapat melakukan tindakan sesuai yang dikehendaki pembuatnya; 5) Teknologi penyimpan; dibedakan atas dua kelompok yaitu memori internal dan penyimpan eksternal. Memori internal berfungsi sebagai pengingat sementara baik bagi data, program, maupun informasi ketika proses pengolahannya dilaksanakan oleh CPU. Contoh memori intrenal adalah ROM dan RAM. ROM (Read-Only Memory) adalah memori yang hanya bisa dibaca, sedangkan RAM (Random Acces Memory) adalah memori yang isinya bisa diperbaharui; 6) Teknologi mesin pemroses; lebih dikenal dengan sebutan CPU (Central Processing Unit), mikroprosesor atau prosesor. Contoh prosesor yang terkenal saat ini adalah Pentium dan Power PC. Sesuai dengan namanya, CPU merupakan bagian dalam sistem komputer yang menjadi pusat pengolah data dengan cara menjalankan program yang mengatur pengolahan tersebut; 7) Teknologi sebagai sistem, sistem yang terbentuk berdasarkan pengguna teknologi informasi. Suatu sistem teknologi informasi pada dasarnya tidak hanya mencakup hal-hal yang bersifat fisik, seperti komputer, printer dan lain-lain. Tapi juga mencakup hal yang tidak terlihat secara fisik, yaitu software, dan yang lebih penting lagi adalah orang. Dengan kata lain, komponen utama sistem teknologi informasi adalah berupa perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), orang (brainware).

D. Klasifikasi Sistem Teknologi Informasi

a. Menurut fungsi sistem.

Berdasarkan fungsi yang diemban sistem, sistem teknologi informasi dapat dibedakan menjadi sistem teknologi informasi yang melekat (Embedded IT System). Yakni, sistem teknologi informasi yang melekat pada produk lain. Contoh sistem VCR (Video Casette Recorder) memiliki sistem teknologi informasi yang memungkinkan pemakai dapat merekam tayangan televisi.  Sistem teknologi informasi yang khusus (Dedicated IT System), adalah sistem teknologi informasi yang dirancang untuk melakukan tugas-tugas khusus. contoh ATM (Anjungan Tunai Mandiri) dirancang secara khusus untuk melakukan transaksi keuangan bagi nasabah bank. Dan sistem teknologi informasi serba guna (General Purpose IT System), adalah sistem teknologi informasi yang dapat digunakan untuk melakukan berbagai aktivitas yang bersifat umum. Sistem komputer yang disebut PC merupakan contoh sistem teknologi informasi serba guna yang lazim digunakan masyarakat luas.

b. Menurut ukuran

Ukuran yang dimaksud disini tidak harus berupa fisik, tetapi lebih cenderung pada ukuran informasi yang dapat di tampung, kemampuan sistem yang ditawarkan, kecepatan pemroses, dan juga berdasarkan jumlah orang yang menggunakan sistem secara bersamaan. Berdasarkan pengklasifikasian seperti ini, terdapat berbagai istilah yang sampai saat ini tetap digunakan untuk memberikan nama kelompok komputer. Sekalipun parameter yang digunakan untuk pengklasifikasiannya seringkali berubah seiring dengan perkembangan teknologi yang mendukung komputer. Kelompok tersebut yaitu super komputer, mikrokomputer, mainframe, minikomputer, mikrokontroler, dan workstation.

E.   Peranan Teknologi Informasi dalam pendidikan

Peranan teknologi inforamsi pada masa sekarang tidak hanya diperuntukkan bagi organisasi, melainkan juga untuk kebutuhan pribadi. Bagi organisasi, teknologi informasi dapat digunakan untuk mencapai  keunggulan kompetitif, sedangkan bagi pribadi maka teknologi ini dapat digunakan untuk mencapai  keunggulan pribadi, termasuk untuk mencari pekerjaan. Teknologi informasi juga dapat melahirkan fitur-fitur baru dalam dunia pendidikan. Sistem pembelajaran berbasis multimedia dapat menyajikan materi pelajaran yang lebih menarik, tidak monoton, dan memudahkan penyampaian. Peserta didik dapat mempelajari materi tertentu secara mandiri dengan menggunakan komputer yang dilengkapi program berbasis multimedia.

Secara umum multi media diartikan sebagai kombinasi teks, gambar, seni grafik, animasi, suara dan video. Yang tentunya ini sangat membantu sekali bagi pendidikan karena informasi yang dihasilkan memiliki nilai komunikasi interaktif yang tinggi. Artinya informasi bukan hanya dapat dilihat sebagai hasil cetakan, melainkan dapat didengar, membentuk simulasi, dan animasi yang dapat membangkitkan selera, dan memiliki nilai seni grafis yang tinggi dalam penyajiannya.

Teknologi informasi sendiri merupakan sebuah proses belajar dan cara yang paling cepat untuk bisa secara seksama mempelajari berbagai ilmu dalam penggunaan komputer maupun perangkat lunak di dalamnya. Setiap kali membeli sebuah perangkat teknologi, bukan hanya komputer, seperti ponsel dan perangkat lunak, pasti ada buku petunjuk untuk memaksimalkan penggunaannya. Artinya, membaca dan belajar. Kemajuan dalam teknologi informasi mengisyaratkan untuk terus  membaca dan belajar, tidak hanya pada teknologi yang baru ditemukan, tetapi juga pengembangan teknologi yang sudah ada.

Menggunakan teknologi informasi adalah masalah kebiasaan, seperti halnya naik sepeda, menyopir, dan penggunaan teknologi lainnya. Ada pepatah ala bisa karena biasa. Membiasakan anak-anak sekolah untuk menggunakan komputer di sekolah mungkin menjadi langkah awal dan penting untuk mengejar apa yang sekarang diperdebatkan dunia sebagai digital divide.

Kini teknologi informasi mulai masuk ke dalam dunia pendidikan. sekolah mulai memanfaatkannya di dalam proses pembelajaran. Pendidikan memanfaatkan kemajuan di bidang teknologi untuk kepentingan proses pembelajaran. Selain alat tradisional berupa papan tulis, proses pembelajaran telah memanfaatkan overhead projector, slide, film, videotape, dan bahkan CD-ROM.

Pada saat ini, teknologi informasi yang masuk ke dalam dunia pendidikan dan pembelajaran dapat kita golongkan ke dalam dua macam sistem. Pertama adalah sistem perangkat komputer dan kedua adalah sistem jaringan berupa intranet atau internet. Kedua sistem ini berkaitan satu dengan lainnya sehingga merupakan satu kesatuan.

F.  Pemanfaatan Teknologi Informasi dalam Lembaga Pendidikan

Pemanfaatan teknologi informasi di sekolah akan menjadi suatu hal yang biasa di sekolah sebagai salah satu bentuk lembaga pendidikan secara formal. Namun sejauh mana sekolah dapat mendukung keberadaan teknologi informasi ini masih bergantung kepada beberapa hal. Ada faktor dana dan biaya yang diperlukan oleh teknologi informasi itu. Ada faktor keluasan pemakaiannya yakni seberapa jauh teknologi informasi itu diadakan di sekolah. Ada pula faktor keterlibatan peserta didik pada teknologi informasi itu. Sekolah perlu mengambil keputusan, bagian teknologi informasi mana saja yang perlu didukung oleh sekolah. Pertimbangan ini mencakup banyak hal yang terbuka untuk dipikirkan bersama.

Dengan demikian secara sederhana dapat disimpulkan bahwa teknologi informasi adalah hasil kreasi manusia dalam mempermudah dan mempercepat penyebaran informasi untuk manusia yang disebarkan melalui berbagai media.

Pemanfaatan teknologi Informasi untuk pendidikan teknologi informasi yang telah diterapkan dapat dikategorikan menjadi tiga kelompok. Kelompok yang pertama adalah memanfaatkan komputer untuk menyampaikan materi pengajaran itu sendiri, yang biasa dikenal dengan istilah Computer Assisted Instructional (CAI) atau Computer-Based Training (CBT). Pada pemanfaatan jenis ini, informasi (materi belajar) yang hendak disampaikan kepada peserta ajar dikemas dalam suatu perangkat lunak. Peserta ajar kemudian dapat belajar dengan cara menjalankan program atau perangkat lunak tersebut di komputer. Bila dirancang dengan baik, dapat  diciptakan paket program belajar sehingga peserta dapat melakukan simulasi, atau juga dapat memberikan umpan balik kepada peserta ajar kemajuan belajarnya.

Pemakaian kelompok kedua adalah untuk pendistribusian materi ajar melalui jaringan Internet. Materi ajar dapat dikemas dalam bentuk webpage, ataupun program belajar interatif (CAI atau CBT). Materi ajar ini kemudian ditempatkan di sebuah server yang tersambung ke internet sehingga dapat ambil oleh peserta didik baik dengan menggunakan Web-Browser ataupun File transport Protocol (Aplikasi Pengiriman File).

Pemanfaatan kelompok ketiga adalah sebagai media komunikasi dengan pakar, atau nara sumber, atau peserta didik yang lain. Komunikasi ini dapat digunakan untuk menanyakan hal-hal yang tidak bisa di mengerti, atau mengemukakan pendapat supaya dapat ditanggapi oleh peserta yang lain. Dengan demikian peserta didik bisa mendapat umpan balik dari pakar atau nara sumber serta dari teman peserta didik yang lain mengenai hal-hal yang berkaitan dengan pemahaman materi ajar.

G.  Peranan Lembaga Pendidikan dalam Pemanfaatan Teknologi Informasi

Hal berikutnya adalah bagaimana sikap dan peranan lembaga pendidikan terhadap teknologi informasi. Ada sejumlah hal yang memerlukan pertimbangan dari lembaga pendidikan atau, dalam hal ini, sekolah. Pertama, sekiranya mampu, perlukah sekolah melakukan investasi dalam teknologi informasi. Pada zaman sekarang, banyak orang menjawab “ya”. Sekolah sudah perlu memiliki perangkat teknologi informasi untuk keperluan administrasi sekolah. Teknologi informasi ini dapat diperluas sampai ke hubungan dengan internet. Lebih luas lagi, sekolah dapat memiliki website. Dan kalau mampu, sekolah dapat juga membangun jaringan sekolah yang dapat menghubungkan berbagai ruangan dengan intranet.

Kedua, apakah sekolah perlu menyediakan teknologi informasi untuk keperluan pembelajaran peserta didik. Apakah sebaiknya, masing-masing peserta didik mempunyai komputer sendiri untuk keperluan mereka di dalam pembelajaran. Jika mampu, sebaiknya, kedua cara ini ditempuh secara bersama-sama. Selain sekolah menyediakan perangkat teknologi informasi, setiap peserta didik juga memiliki teknologi informasinya sendiri.

Ketiga, jika sekolah menyediakan komputer untuk membelajaran, maka dimanakah komputer diletakkan. Di sini terdapat beberapa pilihan. Komputer itu dapat ditempatkan di dalam satu ruang sehingga ruang itu menjadi ruang komputer. Komputer itu dapat juga ditempatkan di dalam ruang kelas dan diletakkan di bawah meja sehingga di setiap meja terdapat komputer. Komputer dapat juga diletakkan di perpustakaan sehingga merupakan salah satu sarana untuk pencarian informasi. Dapat juga, sekolah menyediakan terminal colokan sehingga peserta didik dapat mencolokkan komputernya ke terminal itu untuk berhubungan dengan jaringan sekolah.

Keempat, jika sekolah menyediakan teknologi informasi di sekolahnya, apakah sekolah perlu menginstalasi jaringan sekolah yang menghubungkan ruangan dan gedung di sekolah itu. Jika mampu, jaringan sekolah bermanfaat untuk berbagai keperluan termasuk keperluan belajar pada peserta didiknya. Kelima, jika sekolah akan menyediakan teknologi informasi untuk keperluan administrasi dan pembelajaran, maka masalah yang muncul adalah perawatan alat teknologi informasi itu. Tidak sedikit sekolah yang telah memiliki komputer namun belum siap dengan perawatannya. Karena itu, setiap sekolah perlu siap dengan perawatan alat teknologi informasi yang dimilikinya itu.

H.  Peranan Pendidik Dalam  Pemanfaatan Teknologi Informasi

Ada beberapa peran pendidik dalam kerang pemanfaatan teknologi informasi di sekolah. itu. Pertama, ada sejumlah pendidik yang mengaku bahwa mereka belum memiliki kemampuan untuk menggunakan alat teknologi informasi. Ada pendidik, yang sama sekali tidak memiliki pengetahuan untuk menggunakan komputer. Ada pula pendidik yang sudah memiliki pengetahuan menggunakan komputer tetapi belum memiliki kemampuan untuk menggunakan internet. Dalam hal ini, perlu ada penekanan kepada para pendidik agar mereka memiliki kemampuan untuk menggunakan teknologi informasi.

Kedua, pendidik dapat mengikutsertakan keunggulan teknologi informasi dalam pemberian tugas kepada para peserta didik. Peserta didik ditugaskan untuk memanfaatkan keunggulan teknologi informasi sehingga mereka dapat menghasilkan pekerjaan yang sempurna. Pendidik, misalnya, menugaskan peserta didik untuk mengarang atau melukis dengan menggunakan komputer. Dengan fasilitas edit yang canggih, pendidik dapat menuntut karya peserta didik yang terus diedit sampai sempurna. Ketiga, di bawah pengawasannya secara langsung, pendidik dapat menugaskan para peserta didik untuk bermain di komputer sesaat sebelum pelajaran dimulai berkenaan dengan topik yang akan diajarkan. Sebelum masuk kelas, pendidik misalnya dapat menugaskan peserta didik untuk bermain dengan komputer untuk membuat bermacam lingkaran serta bermacam susunan dari sejumlah lingkaran.

Setelah itu, pendidik memberi pelajaran tentang lingkaran. Keempat, pendidik dapat menugaskan para peserta didik untuk mengumpulkan sejumlah informasi tertentu dari internet serta menyusun laporan tertulis tentang kumpulan informasi itu. Lebih baik lagi kalau pendidik terlebih dahulu mengakses informasi itu sehingga peserta didik ditugasi untuk mengakses informasi yang telah diakses oleh pendidik itu.

Dalam rangka ini, pendidik dapat juga menugaskan para peserta didik untuk mencari sejumlah judul literatur perpustakaan melalui internet pada website tertentu. Misalnya, pendidik memberikan nama pengarang, peserta didik mencari judul literatur atau sebaliknya. Kelima, sejumlah kegiatan pembelajaran yang biasanya dilakukan melalui transparansi, slide, film atau videotape, kini sudah dapat dilakukan melalui teknologi informasi yakni komputer. Bahkan pekerjaan rumah dapat juga dikerjakan melalui teknologi informasi. Di samping berbagai kemungkinan ini, pendidik dapat saja secara proaktif mencari kegiatan pembelajaran lainnya yang dapat memanfaatkan keunggulan teknologi informasi. Termasuk di dalamnya, latihan berpikir sistematik melalui pembuatan program komputer seperti yang telah banyak dilakukan di sekolah sekarang ini.

I. Teknologi Informasi sebagai jembatan menuju Realitas Pembelajaran

Perkembangan Teknologi Informasi yang mampu mengolah, mengemas dan menampilkan serta menyebarkan informasi pembelajaran baik dalam medium audio, visual, audio visual bahkan multi media, dewasa ini telah mampu mewujudkan apa yang disebut dengan Virtual Learning. Konsep ini berkembang sehingga mampu mengemas kondisi dan realitas pembelajaran sebelumnya menjadi lebih menarik dan memberikan pengkondisian secara adaptif pada  si pembelajaran di manapun mereka berada.

Memang upaya ke arah tersebut banyak dicontohkan dengan munculnya konsep e-learning. Di mana secara realitas bahwa pembelajaran itu tidak sulit  walaupun dibatasi olah ruang dan jarak yang tidak mungkin jika dilakukan secara nature, akan tetapi justru realitas yang diharapkan ini mampu diwujudkan melalui konsep e-learning ini.

Pada bagian ini penulis akan mendeskripsikan  realitas pembelajaran yang ditujukan pada hakikat informasi sebagai sumber belajar sebagai produk teknologi informasi. Di mana informasi disini dapat diklasifikasikan menjadi informasi elektronik, karena mereka akan ditampilkan melalui elektronik pembelajaran. Kita semua sudah mulai familier dengan konsep dan realitas serta implementasi bahkan sampai dengan tahap pengembangan e-learning , maka realitas pembelajaran ini pada dasarnya berjalan di atas jembatan atau medium yang kita kenal dengan Teknologi Informasi.

Sampai saat ini pemanfaatan informasi melalui teknologi elektronik dalam proses pembelajaran tidak hanya berlaku bagi individu (khususnya peserta didik) tetapi juga bagaimana sender dalam hal ini pendidik mampu memanfaatkannnya untuk kepentingan pengemasan informasi belajarnya. Dalam posisi kita sebagai pendidik dapat memanfaatkan fasilitas ini untuk kepentingan memperkaya kemampuan mengajar sehari-hari. Beberapa manfaat yang dapat digunakan antara lain sebagai berikut:

  1. Memperluas “”background knowledge” Pendidik.
  2. Pembelajaran yang Oinamis dan Fleksibel
  3. Mengatasi Keterbatasan Bahan Ajar
  4. Kontribusi dan Pengayaan Bahan Ajar
  5. lmplementasi SAL CBSA

J. Broad Base dalam Cara Kerja Teknologi Informasi

Pandangan dasar penulis terhadap teknologi informasi awalnya sederhana, yaitu meraka hanya diciptakan untuk membantu mempercepat segala sesuatu yang berhubungan dengan produk,pengemasan, transformasi, dan penyeberan serta penampilan informasi. Akan tetapi jika ditelaah lebih jauh, ternyata bahwa cara kerja teknologi informasi ini bersifat mendalam. Sebagai contoh dalam menganalisis perilaku manusia, maka teknologi informasi akan berusah menampilkan apa yang tidak mampu dilihat atau didengar dengan alat indera secara telanjang. Di sisi lain ia juga mencoba menguraikan apa yang tidak bisa diuraikan dengan kemampuan peta konsep manusia yang masih terbatas dengan pengalamannya, dengan demikian keluasan pengalaman akan mampu dibantu oleh analisis kerja teknologi informasi ini.

Sebagai ilustrasi penulis kemukakan mengenai ccara kerja teknologi informasi dalam wujud aat-alat visual dan audio, terutama untuk menganalisis jaringan dan penyebaran penyakit dalam sel tubuh manusia yang mempengaruhi terhadap perilaku manusia itu sendiri. Di mana melalui alat tersebut bagaimana suatu bakteri atau virus berhubungan dengan sel tubuh manusia dan menghasilkan suatu reaksi penyakit tertentu sebagai produk proses interaksi diantara mereka, semuanya itu dapat divisualisasikan melalui alat-alat produk teknologi informasi. Demikian halnya dalam pembelajaran, jika seseorang mempelajari asalnya konsep tertentu, maka melalui bantuan internet ia akan memperoleh pendalaman dari fungsi dan kajian konsep tersebut, serta bagaimana konsep tersebut memperluas jaringan atau kaitannya dengan konsep yang lain dalam menelaah dan menganalisis masalha yang sama. Dengan demikian dari kedua ilustrasi tersebut aspek keluasan (broad) dan kedalaman (base) mampu dilakukan oleh teknologi informasi.

K. Interaksi Pembelajaran yang Dikemas Melalui Teknologi Informasi

Untuk memberikan ilustrasi yang familier dengan masyarakat belajar dewasa ini, maka penulis mencoba untuk mengenalkan terlebih konsep internet, sebagai salah satu  bentuk prosedur dan cara kerja hasil inovasi teknologi informasi dewasa ini, terutama bagaimana internet mengelola informasi. Selanjutnya bagaimana interaksi pembelajaran dikema dalam bentuk produk independent untuk kepentingan program PC sederhana dalam arti untuk kepentingan pembelajaran tertentu.

1) Bagaimana Informasi Berjalan Melalui Internet

Secara topologis internet menghubungkan komputer individual ke komputer lainnya .. yang dibangun dalam suatu jaringan kerja (network). Internet adalah sejumlah hubungan antar jaringan kerja (interconnected networks). Personal komputer dan pesawat kerja (workstations) dihubungkan ke sebuah Local Area Network (LAN) yang sebagian diantaranya dihubungkan dengan menggunakan koneksi dial-up melalui sebuah modem dan jalur telepon standar atau dengan menggunakan kabel langsung ke LAN. Model lain yang memungkinkan informasi terkirim melalui internet adalah koneksi T -1 dan dedicated lines. Bridges dan hubs menghubungkan (link) jaringan kerja ganda ke yang lainnya. Routers mentransmisikan data melalui jaringan kerja dan menentukan path terbaik untuk transmisi.

Semua informasi yang ditransmisikan melalui internet dikemas dalam bentuk data yang terbagi kedalam unit-unit kecil yang disebut packets. Perangkat lunak yang digunakan untuk mengirimkan data, membagi sebuah dokumen.yang berukuran besar menjadi beberapa packets .untuk ditransmisikan; perangkat lunak pada komputer penerima mengel6mpokkan kembali packet- packet yang datang menjadi dokumen aslinya kembali. Packet dapat dianalogikan dengan kartu pas, dimana terdapat header (kepala kartu pos), content (isi kartu pos), dan footer (kaki kartu pos).

Sejumlah aturan yang dikenali sebagai computer communication protocols yang bekerja menspesifikasi menetapkan bagaimana packet tersebut diproses. Sejumlah protokol digunakan dalam internet disebut TCP/IP yang merupakan kependekan dari dua istilah untuk Transmission Control Protocol dan Internet Protocol. Perangkat keras yang digunakan untuk menghubungkan jaringan kerja dengan internet disebut IP routers. Hal ini dikarenakan mereka mengikuti IP protocol ketika paket dikirimkan. Router niemeriksa header pada setiap paket.yang datang untuk selanjutnya menetapkan tujuan packet. Router selanjutnya mengirimkan packet ke komputer tujuan melalui LAN atau melanjutkannya ke router lainnya yang lebih dekat dengan tujuan akhirnya. Dengan demikian packet berjalan dari router ke router lainnya saat ia melalui internet.

Protokol TCP/IP memungkinkan protocols untuk secara otomatis mendeteksi dan memperbaiki masalah transmisi. Sebagai contoh, jika sejumlah jaringan kerja atau perangkat yang memiliki fungsi yang banyak (multi function) menemukan kesalahan, maka protokol akan mendeteksi kesalahan tersebut dan secara otomatis akan menemukan alternatif path sehingga memungkinkan packets untuk menghindari kegagalan penggunaan (malfunction). Perangkat lunak protocol juga akan mengecek kelengkapan packets yang diterima, jika sebagian dari paket hilang atau rusak maka protokol akan memunculkan permintaan agar kita mengulang kembali pengambilan data yang hilang atau rusak tadi. Hanya jika data yang diterima secara benar yang akan yang dapat disajikan.

2) Bagamana Belajar Melalu Internet

Setelah kita mengenalbeberapa hal dalam Internet, kita dapat menggunakan Internet sebagai sarana untuk mencari data atau informasi. Fasilitas yang dapat memudahkan anda melakukan pencarian data dan informasi di Internet adalah fasilitas Search. Dengan fasilitas Search ini anda dapat dengan mudah mencari suatu halaman Web, mencari nama, ala mat surat atau e-mail seseorang, mencari nama suatu perusahaan atau organisasi tertentu, menampilkan peta lokasijdaerah tertentu, mencari artikel atau organisasi atau topik tertentu pada ensiklopedia serta mencari berita atau topik diskusi tertentu pada Newsgroups. Untuk menggunakan fasilitas Search, ikuti langkah berikut ini: Aktifkan Internet Explorer, kemudian pilih dan klik menu View, Explorer Bar, Search (ctrl+E) atau cukup klik tombol tool bar search. .’ Pada jendela Explorer Bar” Search tersebut, beri tanda atau klik tombol pilihan kategori pencarian yang anda inginkan. Anda dapat memilih kategori untuk mencari suatu halaman web tertentu, mencari nama, alamat surat atau e-mail seseorang. Pada kotak isian yang telah disediakan , ketikkan”kata kunci yang ingin anda gunakan sebagai dasar pencarian.

Kunci pencarian yang ditulis dalam semua caa penulisan. Namun jika kunci pencarian ditulis dengan kombinasi huruf besar dan kecil, maka hasil temuan pencarian pencarian hanya menampilkan yang ditulis tepat sarna dengan kunci pencarian tersebut.

Untuk mencari ungkapanjfrase lengkap, maka tuliskan kunci pencariannya di dalam tanda petik. Misalnya anda ingin mencari informasi tentang “Sekolah2000”. Anda dapat juga mencari informasi informasi yang kunci pencariannya “ menggunakan Wildcard. Mjsalnya anda ingin mencari informasi yang diawali teks ”Sekolah”, untuk itu ketik kata kunci pencarian “sekolah” Klik tombol perintah Search atau tekan tombol Enter untuk melaksanakan pencarian hingga kata kunci yang anda masukkan ditemukan. Hasil pencarian biasanya lebih dari satu halaman Web, untuk menampilkan halaman web hasil pencarian, klik tombol Next.

KEPUSTAKAAN

  • Alessi M. Stepehen & S.R.,Trollip. 1984.Computer-Based Instruction: Method and Development, New Jersey: Prentice-Hall, Inc.
  • Britanica Interactive Encyclopedia, Britanica, 2002. Grolier Interactive Encyclopedia, Glorien Inc.

  • Criswell L. Eleanorl. 1989. The Design of Computer Based Instruction. New York: Mac Milan Company.
  • Cohen, Vicki Blum. 1985. A Reexamination of Feedback In Computer Based Instruction: Implication for Instructional Design. Educational Technology Journal, New Jersey.
  • Douglas E. Comer, Microsoft Encarta Encyclopedia, Microsoft Inc, 2002 Firman Pribadi, Pengenalan Jaringan Komputer, ragiel.dhs.org, 2000 Jack Febrian, Menggunakan Internet, Informatika, Bandung, 2001
  • Kanpp R. Linda & Allen D Glenn, 1996. Resstructuring Schools with Technology, Unityed States: Allyn & Bacon.
  • LaRose Straubaar, 2000, Media Now : Communications Media in the Information Age, USA: Wadsworth/Thonson Leearning.
  • Lukman Hakim, 1995.  Apa itu internet, Swerdlow, Joel L., Information Revolution, National Geographic Magazine, Oktober 1995
  • Maddux D. Cleborne . 1992. User-Developed Computer-Assisted Introduction: Alternatives in Authoring Sofware. Educational Technology Journal, New Jersey.
  • Rogers. 1989. Communication Technology. New York: Prentice –Hall Company.
  • Triggs Teal. 1995. Communicating Design in Visual Communication. London: Basford Ltd.

About Tirtayasa

The short command save my keystrokes but don't my brain.

Posted on September 21, 2010, in InfoTech, Pembelajaran and tagged . Bookmark the permalink. 47 Komentar.

  1. Very great visual appeal on this site, I’d value it 10 10.

  2. I am thankful that I found this web blog , just the right info that I was looking for! .

  3. I saw a lot of website but I think this one has got something extra in it. “Consistency requires you to be as ignorant today as you were a year ago.” by Bernard Berenson.

  4. Very well written article. It will be useful to anyone who employess it, including myself. Keep up the good work – can’r wait to read more posts.

  5. I just wanted to thank you once again for the amazing web site you have built here. It really is full of ideas for those who are definitely interested in this kind of subject, particularly this very post. You really are all so sweet in addition to thoughtful of others and reading your website posts is a great delight with me. And what a generous treat! Dan and I will have fun making use of your ideas in what we should do in a few weeks. Our collection of ideas is a kilometer long and simply put tips will be put to fine use.

  6. Its like you learn my mind! You appear to grasp a lot approximately this, such as you wrote the book in it or something. I think that you just can do with a few percent to force the message home a bit, however instead of that, that is fantastic blog. A great read. I’ll certainly be back.

Tinggalkan komentar

rommypujianto

photographs of thousand words

wulanpurnamawita26

Just another WordPress.com site

WordPress.com

WordPress.com is the best place for your personal blog or business site.

Catatan Tirtayasa

the short command save my keystrokes but don't save my brain